Raih Derajat Tertinggi Melalui Langkah Kecil ke Masjid Tim Redaksi, 18/06/2025 Pesan Dakwah Prof Veni Hadju PERNAHKAH kita menghitung seberapa besar keutamaan sholat berjamaah yang kita abaikan? Seorang alim pernah menjelaskan sebuah perhitungan sederhana dari keutamaan luar biasa yang dijanjikan dalam sabda Rasulullah ﷺ: bahwa sholat BERJAMAAH lebih utama 27 derajat dibanding sholat sendirian. Mari kita hitung. Jika seseorang hanya mengerjakan sholat lima waktu sendirian, maka ia mendapatkan 5 poin. Tapi jika ia mengerjakannya BERJAMAAH, maka nilainya melonjak menjadi 5 x 27 = 135 poin. Selisihnya? 130 poin dalam sehari. Maka dalam sebulan, selisihnya menjadi 3.900 poin, dan dalam setahun menjadi 46.800 poin. Bayangkan jika ia konsisten selama 40 tahun sejak usia 10 tahun hingga 50 tahun—totalnya mencapai 1.872.000 derajat lebih tinggi dibandingkan orang yang rutin sholat sendiri di rumah. Bandingkan ini dengan perbedaan duniawi. Dua orang bekerja, yang satu bergaji 10 juta, yang lain 100 juta. Perbedaannya 90 juta—sudah membuat orang bekerja siang dan malam mengejar selisih itu. Padahal, jika kita jujur menilai, keuntungan sholat BERJAMAAH jauh lebih dahsyat. Tapi mengapa kita lebih serius mengejar selisih 90 juta dunia, dibandingkan selisih jutaan derajat di sisi Allah? Sholat berjamaah bukan sekadar ibadah, tetapi simbol kesatuan, kepatuhan, dan kedisiplinan umat Islam. Di dalamnya ada keberkahan kebersamaan, kekuatan spiritual, dan persaksian malaikat. Masjid—yang Allah jadikan sebagai “rumah-Nya” di muka bumi—bukan hanya tempat ibadah, tapi tempat kita memperkuat ikatan dengan langit dan sesama. Apakah kita merasa sudah cukup hanya dengan sholat sendiri di rumah? Padahal Rasulullah ﷺ bersabda, bahkan orang buta pun yang mendengar adzan tetap diwajibkan ke masjid, selama ia tidak memiliki uzur yang sah. Maka bagaimana dengan kita yang sehat, kuat, dan memiliki akses mudah ke masjid, tapi masih berat melangkahkan kaki ke rumah Allah? Kita patut bersyukur, kini masjid semakin banyak dan megah berdiri di mana-mana. Hampir di setiap sudut jalan ada tempat sujud. Tapi sayangnya, banyak masjid yang kosong di waktu-waktu sholat. Adzan menggema, tapi hati masih terpaut pada urusan dunia. Padahal setiap panggilan adzan adalah undangan langsung dari Allah—yang Maha Pemurah, yang Maha Mengetahui kondisi hamba-Nya. Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 43: “Dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 43) Ayat ini menegaskan perintah berjamaah—rukuklah bersama yang rukuk—karena sholat berjamaah adalah perwujudan ketaatan kolektif yang memiliki nilai lebih besar di sisi Allah.