MUI Ajak Ormas dan Tokoh Daerah Perkuat Sinergi Menjelang Indonesia Emas 2045 Tim Redaksi, 07/12/2025 MAKASSAR — Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan pentingnya penguatan kolaborasi antar-organisasi masyarakat dan para tokoh daerah dalam menghadapi fase pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045. Ajakan tersebut disampaikan dalam Dialog Keumatan dan Kebangsaan pada Musyawarah Wilayah (Muswil) Hidayatullah yang digelar di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Ahad (5/12/2025). Ketua Umum MUI Sulawesi Selatan, Prof. KH. Najmuddin H. Abd. Safa, yang diwakili Ketua Bidang Kerjasama dan Hubungan Luar Negeri, Prof. H. Mustari Mustafa. Dalam pemaparannya, Guru Besar Ilmu Filsafat UIN Alauddin itu menegaskan bahwa Indonesia tengah menghadapi tantangan besar berupa polarisasi sosial, melemahnya etos kebersamaan, dan kebutuhan akan kepemimpinan moral yang mampu menjaga arah bangsa. Karena itu, ia menekankan perlunya sinergi lintas elemen umat dan masyarakat. “Peran MUI sebagai khadim al-ummah mengharuskan kami untuk memperkuat platform kolaborasi. Sinergi antara ormas, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sangat dibutuhkan agar visi Indonesia Emas 2045 dapat tercapai dengan fondasi moral yang kuat,” ujar Prof. Mustari dalam pemaparannya. Dialog dengan tema “Sinergi Anak Bangsa Menyongsong Indonesia Emas 2045: Perspektif Keumatan” ini menjadi salah satu agenda utama Muswil Hidayatullah. Acara tersebut dihadiri sekitar 700 peserta terdiri dari pengurus Hidayatullah tingkat pusat, wilayah, daerah, serta tokoh agama dan masyarakat. Sejumlah tokoh tampil memberikan pandangan, di antaranya Dr. H. Abd. Azis Kahar Muzakar (tokoh Hidayatullah dan mantan Senator DPD RI), Bupati Luwu Timur Ir. Irwan Bachri Syam, Prof. H. Muhammad Asdar, Ir. H. Fadly Ibrahim, dan Ketua Umum DPP Hidayatullah, KH. Naspi Arsyad. Dialog dipandu akademisi dan peneliti pendidikan, Dr. Irfan Yahya. Para narasumber sepakat bahwa memasuki periode menuju 2045, Indonesia membutuhkan penguatan nilai spiritual, etika publik, dan komitmen kebangsaan sebagai penopang pembangunan fisik dan ekonomi. Forum ini juga menegaskan kembali pentingnya pemersatuan umat dalam merawat kehidupan kebangsaan agar tetap selaras dengan prinsip keadilan, akhlak, dan persaudaraan. Melalui Muswil ini, MUI bersama Hidayatullah dan para tokoh bangsa menyerukan konsolidasi pemikiran dan tindakan bersama, agar perjalanan menuju Indonesia Emas 2045 tidak hanya menghasilkan negara yang maju secara material, tetapi juga berkeadaban, berakhlak, dan kokoh dalam persatuan. (*)