Rindu Tertinggi Seorang Mukmin Tim Redaksi, 01/12/202501/12/2025 Pesan Dakwah Prof Veni Hadju APA sebenarnya yang paling kau rindukan saat ini? Apakah berlibur ke Paris, menikmati megahnya Burj Khalifa di Dubai, mengunjungi Masjid Al-Aqsa di Palestina, atau kembali beribadah umrah dan berziarah ke makam Rasulullah ﷺ? Sebesar apa pun rindu itu, para ulama mengingatkan bahwa rindu tertinggi yang seharusnya hidup dalam hati setiap mukmin adalah rindu akan surga dan rindu untuk bertemu Allah. Namun manusia sering terlena. Rindu kepada surga jarang sekali mengetuk hati. Dunia dengan segala gemerlapnya membuat banyak orang lupa bahwa kehidupan ini hanya sementara. Mereka lupa bahwa setiap jengkal umur akan dipertanggungjawabkan masa muda yang kuat digunakan untuk apa, rezeki yang diterima dibelanjakan ke mana saja, dan ilmu yang diperoleh dimanfaatkan sejauh apa. Perencanaan hidup lemah, evaluasi diri pun jarang dilakukan. Menghadirkan rindu akan surga tidak mudah ketika hati terlalu terpaut pada dunia. Banyak yang mengejar kemuliaan dunia semata, sampai tak lagi memperhatikan batas halal dan haram. Ada yang enggan berbagi, acuh terhadap saudaranya, bahkan tidak ingin mendengar ayat-ayat Allah apalagi mempelajari maknanya. Hawa nafsu akhirnya menjadi “tuhan” yang diikuti, sampai ajal datang menjemput. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: وَأَمَّا مَنۡ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ وَنَهَى ٱلنَّفۡسَ عَنِ ٱلۡهَوَىٰ (٤٠) فَإِنَّ ٱلۡجَنَّةَ هِيَ ٱلۡمَأۡوَىٰ (٤١) “Dan adapun orang-orang yang takut akan kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, maka sungguh, surgalah tempat tinggalnya.” (QS. An-Nazi’at 79: 40–41) RINDUKANLAH SURGA—karena di situlah puncak keberhasilan dunia dan akhirat. Rindu inilah yang akan menjaga langkah, meluruskan niat, dan membuat hidup lebih bermakna. (*)