Guru Hebat, Pondasi Karakter dan Peradaban Tim Redaksi, 07/12/2025 Pesan Dakwah Prof Veni Hadju PERINGATAN Hari Guru yang baru saja kita rayakan mengusung tema yang sangat dalam maknanya: “GURU HEBAT, Negara Kuat.” Tema ini mengingatkan kita bahwa kekuatan sebuah bangsa tidak hanya dibangun melalui kecerdasan warganya, tetapi terutama melalui karakter, moral, dan daya juang yang ditanamkan oleh para pendidik sejak dini. Negara membutuhkan guru yang tidak hanya mahir dalam bidang akademik, tetapi juga menjadi teladan keikhlasan, kejujuran, kedisiplinan, serta motivator yang mampu menyalakan semangat generasi muda untuk bersaing di tingkat global. Anak didik bukan hanya memerlukan pengetahuan, tetapi juga pembiasaan nilai dan contoh nyata dari guru-gurunya. Sejak kecil, saya bermimpi menjadi guru. Barangkali, karena setiap hari saya menyaksikan ketulusan para guru yang mengajarkan kami tidak hanya pelajaran, tetapi juga arti keteguhan dan integritas. Saat remaja, keinginan itu semakin kuat—hingga akhirnya Allah menakdirkan saya menjadi dosen dan kemudian guru besar. Pengalaman ini justru semakin meneguhkan keyakinan saya: bangsa ini tidak akan mampu berdiri sebagai bangsa unggul jika hanya mencetak orang-orang pintar tetapi miskin akhlak. Bagaimana mungkin kita bisa bersaing dengan bangsa lain tanpa semangat kerja keras yang ditanamkan sejak muda? Bagaimana mungkin kita dapat berkolaborasi dalam skala besar jika kejujuran dan amanah tidak menjadi landasan perilaku? Namun, realitas kehidupan dunia kadang menipu. Godaan materi dan kepentingan pribadi dapat mengaburkan niat tulus seorang pendidik. Meski demikian, masih banyak GURU HEBAT yang teguh menjaga integritasnya—yang mengajar dengan penuh dedikasi meski berada di daerah terpencil, minim fasilitas, dan jauh dari sorotan publik. Mereka terus berinovasi, berjuang tanpa pamrih, dan memberikan yang terbaik bagi keberlangsungan masa depan bangsa. Kepada merekalah Allah menjanjikan balasan mulia. Sebagaimana firman-Nya: “…niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat…” (QS. Al-Mujadilah [58]:11) Ayat ini menegaskan bahwa ilmu dan keimanan adalah dua sayap yang akan meninggikan derajat seorang hamba. Dan guru—yang mengajarkan ilmu sekaligus mempraktikkan akhlak mulia—memiliki kedudukan terhormat di sisi Allah. JADILAH GURU HEBAT. Yang bukan hanya mengajar, tetapi juga meneladankan akhlak, ketataan, dan ketulusan dalam setiap langkah. (*)